“kapan ya aku punya cowok ganteng dan
benar-benar mencintaiku” gumanku dalam hati
“dia ganteng ya?”kata thalita
seraya membangunkanku dari lamunan itu
“hm, ganteng?”
“iya gantengkan?”
“menurutku dia biasa aja ta”
“biasa?! Coba deh kamu liat lagi”
“itu kan orangnya pake baju
merah?”
“bukan!!kampreet itu lho dia
duduk sendiri pake baju putih”katanya menjelaskanku
“oowh itu lumayan”
“kok lumayan dia ganteng sof”
“iya deh terserah kamu!”jawabku
“kamu itu kenapa sih, kok gak
kaya biasa ada masalah? Cerita dong”
Thalita Mustika
Pridarani adalah sahabatku dari kecil dan insyallah sampai tua nanti. Aku
memang sangat dekat dengannya dia sudah aku anggap sebagai saudara kandungku
sendiri segala Rasa suka maupun duka yang aku rasakan aku luapkan semua kepadanya.
Bahkan, kita sudah seperti anak kembar kemana-mana selalu bersama sampai kalau
beli barang-barang selalu kembar.
“orang tuaku menginginkan anak
laki-laki, sedangkan kalau ibuku hamil lagi resikonya sangat besar karena
umurnya juga udah melebihi batas orang hamil lagian kalau ibuku hamil dia gak
bisa ngelahirin secara spontan, dokter udah bilang kalau ibu hamil harus
operasi”
“Cuma itu? Itu gampang mungut
anak aja kan udah, masalahnya kelar”
“udah ada rencana kalau itu,
masalahnya mereka mau memungut anak
orang yang ternyata anak itu pacarku ta”
“haaa?! Serius?”
“duarius malahan”
Mimpi apa
semalem tiba-tiba orang tuaku ingin memungut anak orang menjadi kakakku yang
ternyata dia itu pacarku, mereka memang gak tau kalau aku udah lama pacaran
sama doi. Telat kalau aku bilangnya sekarang, ya allah dari dulu kisah cintaku
memang gak pernah berjalan mulus selalu aja ada halangan. Memang, dari dulu aku
menginginkan figur seorang kakak yang selalu perhatian sama aku dan mempunyai
cowok yang setia dan benar-benar mencintaiku ternyata, allah mendengarkan
do’aku itu. Tapi mungkin do’aku itu disalah artikan aku menginginkan figur
keduanya sekaligus tetapi bukan dari satu orang melainkan dua orang. Positif
aja mungkin ada hikmah dibalik semua ini.
“bu, jadi mungut cowok itu ya?”
“insyallah iya, besok juga dia
udah ada dirumah ini”
Itu tandanya
hari ini adalah hari terakhir aku bisa memilikinya. Ya allah, perlambatlah hari
ini jangan biarkan hari ini cepat berlalu karena hari ini adalah hari tergalau
yang pernah aku alami hari dimana mengetahui hubunganku dengan dia akan segera
berakhir dan mengubah status dari pacar menjadi seorang kakak. Mungkin aku juga
harus siap kalau nantinya dia pulang-pulang bawa cewek yang ternyata cewek itu
pacarnya. Astaugfirullah.
“sayang mungkin ini hari terakhir
aku panggil kamu sayang, karena besok aku udah gak boleh panggil kamu sayang
lagi. Mulai besok aku panggil kamu kakak”kataku
“aku tau ini ujian yang berat,
tapi aku yakin kita pasti bisa melaluinya”
“dan aku yakin ada hikmah dibalik
cobaan ini”jawabku
Dua jam kemudian
“hm gimana kalau kita tetap
jalani hubungan ini?” pinta si doi
“ha maksudnya?”
“iya kita jalanin aja lagian kita
kan gak ada hubungan sedarah jadi menurutku gak papa sih”
“tapi,...”
“udah lah kita jalanin aja ya
mudah-mudahan gak papa”
“ok deh kalau gitu, ;-)”
Satu hari kemudian
“nak, sini nak”kata ibu
“iya bentar bu”
“cepet sini, kakakmu dateng ni”
“Hah!! Huuuft ampuun deh” aku
bingung.
“Tapi udahlah jalanin aja dulu
bissmillahirohmanirohim”gumamku dalam hari.
Aku menuju ruang tamu dan menemui pacarku
sekaligus kakak baruku, aneh memang kalau difikir. Sekarang doi mempunyai dua
status sekaligus hm sebagai kakak juga sebagai pacarku. Seiring berjalannya
waktu, rasa cintaku kepada pacarku semakin menjadi-jadi karena setiap hari
selalu bersama dan untungnya orang tuaku gak curiga dengan hubunganku dengan
cowok yang notebennya sebagai kakak sekaligus pacar.
“sayang minum susunya dong ini buatan aku
lho”kataku
“jangan keras-keras sayang, nanti
ada yang denger kan gawat”
“iya deh, maaf”
“udah sarapan?”
“belum, kan nungguin kakak
tercinta”
“wkwkwk “
Tidak lama kemudian ibu memintaku
untuk mengajak kakakku sarapan dengannya
“kakak sayang sarapan yuk”
“ok sayang, duluan gih aku ke
kamar mandi dulu”
“ok”
Mulai saat itu
kebahagiaan tak bisa terbendung lagi. Hari-hariku menjadi indah dan lebih
berwarna. Allah itu Maha Adil Maha Mengetahui aku yakin itu dan aku yakin
takdirku ini sudah allah atur sejak lama. Sampai sekarang, ini adalah cobaan
yang membawa kebahagiaan dan takdir menyatukan aku dengan pacarku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar