Rabu, 23 Januari 2013

Kakakku Kekasihku

“kapan ya aku punya cowok ganteng dan benar-benar mencintaiku” gumanku dalam hati
“dia ganteng ya?”kata thalita seraya membangunkanku dari lamunan itu
“hm, ganteng?”
“iya gantengkan?”
“menurutku dia biasa aja ta”
“biasa?! Coba deh kamu liat lagi”
“itu kan orangnya pake baju merah?”
“bukan!!kampreet itu lho dia duduk sendiri pake baju putih”katanya menjelaskanku
“oowh itu lumayan”
“kok lumayan dia ganteng sof”
“iya deh terserah kamu!”jawabku
“kamu itu kenapa sih, kok gak kaya biasa ada masalah? Cerita dong”
Thalita Mustika Pridarani adalah sahabatku dari kecil dan insyallah sampai tua nanti. Aku memang sangat dekat dengannya dia sudah aku anggap sebagai saudara kandungku sendiri segala Rasa suka maupun duka yang aku rasakan aku luapkan semua kepadanya. Bahkan, kita sudah seperti anak kembar kemana-mana selalu bersama sampai kalau beli barang-barang selalu kembar. 
“orang tuaku menginginkan anak laki-laki, sedangkan kalau ibuku hamil lagi resikonya sangat besar karena umurnya juga udah melebihi batas orang hamil lagian kalau ibuku hamil dia gak bisa ngelahirin secara spontan, dokter udah bilang kalau ibu hamil harus operasi”
“Cuma itu? Itu gampang mungut anak aja kan udah, masalahnya kelar”
“udah ada rencana kalau itu, masalahnya mereka mau memungut  anak orang yang ternyata anak itu pacarku ta”
“haaa?! Serius?”
“duarius malahan”
Mimpi apa semalem tiba-tiba orang tuaku ingin memungut anak orang menjadi kakakku yang ternyata dia itu pacarku, mereka memang gak tau kalau aku udah lama pacaran sama doi. Telat kalau aku bilangnya sekarang, ya allah dari dulu kisah cintaku memang gak pernah berjalan mulus selalu aja ada halangan. Memang, dari dulu aku menginginkan figur seorang kakak yang selalu perhatian sama aku dan mempunyai cowok yang setia dan benar-benar mencintaiku ternyata, allah mendengarkan do’aku itu. Tapi mungkin do’aku itu disalah artikan aku menginginkan figur keduanya sekaligus tetapi bukan dari satu orang melainkan dua orang. Positif aja mungkin ada hikmah dibalik semua ini.
“bu, jadi mungut cowok itu ya?”
“insyallah iya, besok juga dia udah ada dirumah ini”
Itu tandanya hari ini adalah hari terakhir aku bisa memilikinya. Ya allah, perlambatlah hari ini jangan biarkan hari ini cepat berlalu karena hari ini adalah hari tergalau yang pernah aku alami hari dimana mengetahui hubunganku dengan dia akan segera berakhir dan mengubah status dari pacar menjadi seorang kakak. Mungkin aku juga harus siap kalau nantinya dia pulang-pulang bawa cewek yang ternyata cewek itu pacarnya. Astaugfirullah.
“sayang mungkin ini hari terakhir aku panggil kamu sayang, karena besok aku udah gak boleh panggil kamu sayang lagi. Mulai besok aku panggil kamu kakak”kataku
“aku tau ini ujian yang berat, tapi aku yakin kita pasti bisa melaluinya”
“dan aku yakin ada hikmah dibalik cobaan ini”jawabku
Dua jam kemudian
“hm gimana kalau kita tetap jalani hubungan ini?” pinta si doi
“ha maksudnya?”
“iya kita jalanin aja lagian kita kan gak ada hubungan sedarah jadi menurutku gak papa sih”
“tapi,...”
“udah lah kita jalanin aja ya mudah-mudahan gak papa”
“ok deh kalau gitu, ;-)”
Satu hari kemudian
“nak, sini nak”kata ibu
“iya bentar bu”
“cepet sini, kakakmu dateng ni”
“Hah!! Huuuft ampuun deh” aku bingung.
“Tapi udahlah jalanin aja dulu bissmillahirohmanirohim”gumamku dalam hari.
 Aku menuju ruang tamu dan menemui pacarku sekaligus kakak baruku, aneh memang kalau difikir. Sekarang doi mempunyai dua status sekaligus hm sebagai kakak juga sebagai pacarku. Seiring berjalannya waktu, rasa cintaku kepada pacarku semakin menjadi-jadi karena setiap hari selalu bersama dan untungnya orang tuaku gak curiga dengan hubunganku dengan cowok yang notebennya sebagai kakak sekaligus pacar.
 “sayang minum susunya dong ini buatan aku lho”kataku
“jangan keras-keras sayang, nanti ada yang denger kan gawat”
“iya deh, maaf”
“udah sarapan?”
“belum, kan nungguin kakak tercinta”
“wkwkwk “
Tidak lama kemudian ibu memintaku untuk mengajak kakakku sarapan dengannya
“kakak sayang sarapan yuk”
“ok sayang, duluan gih aku ke kamar mandi dulu”
“ok”
Mulai saat itu kebahagiaan tak bisa terbendung lagi. Hari-hariku menjadi indah dan lebih berwarna. Allah itu Maha Adil Maha Mengetahui aku yakin itu dan aku yakin takdirku ini sudah allah atur sejak lama. Sampai sekarang, ini adalah cobaan yang membawa kebahagiaan dan takdir menyatukan aku dengan pacarku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar