Bagiku sahabat
itu segalanya. Bahkan sahabat menduduki posisi kedua setelah keluarga, karena
dengan sahabat aku bisa curhat yang akan meringankan pikiranku. Sahabat pula
yang bisa membuatku tertawa, bersama mereka aku melepaskan penat yang ada. Kehadiran
mereka dalam hidupku adalah salah satu anugerah yang allah berikan kepadaku,
tetapi adakalanya semua itu tidak berjalan dengan mulus.
Keluarga itu kami
“za, kamu mau pulang kapan?”tanya
aninda
“gak tau ni nunggu lida baru
pembimbingan no”jawabnya
“sof, pulang kapan?”tanya undri
“hm.. aku nunggu si lida”
“undri, aninda yok kita pulang
duluan aja merekan kan naik motor”kata dewi
“gak biasanya kamu gitu wi?”sahut
ayu
“trus aku harus nungguin mereka
gitu”jawabnya kasar
“ya udah kalau memang kamu mau pulang
duluan juga gak papa kok”jawabku
“hasyaah apa kamu!diem aja lah,
Aku gak ngomong sama kamu”
“apa apaan sih kamu kasar
banget”kata si eliza
“sofi yang apa apaan bukan
aku”jawabnya kasar
“kamu capek ya?udah sini pulang
duluan juga gak papa kok”kata undri
Beberapa menit kemudian
“maaf ya kalian jadi nunggu lama”
kata lida
“gak papa kok lid, santai
aja”jawabku
“apanya yang gak papa kita ini
udah nungguin kamu lama disini” jawab dewi dengan nada kesal
“kamu lagi ada masalah ya?”tanya
ayu
“iya wi siapa tahu kita bisa
bantu kalau kamu cerita”jawabku
“gak usah sok peduli gitu deh
sof, suka suka aku mau ngapain”jawabnya
“ya udah yook kita pulang”ajak si
eliza
“asal kalian tau ya aku benci
sama kamu sof”kayta dewi
“apa salahku?”
“kemarin aku buka inbox di hp
kamu kok banyak banget sms dari si doi, kamu pagar makan tanaman!, kamu udah
gila ya kamu itu musuh dalam selimut”
“astaugfirullah, dewi akhir akhir
ini memang dia itu memang sering sms aku tapi satupun sms dari dia gak ada yang
aku bales sumpah wi, aku belum gila mana mungkin aku tega sama sahabat aku
sendiri”jalasku
“alah bohong!!”
Dia
meninggalkan kami, entah kemana perginya anak satu itu. Sesampai dirumah aku
mandi dan mencoba mengerjakan tugas seni budaya, tak lama kemudian hpku getar
aku berharap itu dari si dewi. Harapanku pupus ketika aku melihat hpku ternyata
hanya no saja gak ada namanya, ku anggat telfon itu dan ternya itu telfon dari
ibunya si dewi. Ibunya si dewi tanya yang intinya aku lagi sama dewi gak kalau
iya dia disuruh pulang, gemetar rasanya, keringatku bercucuran huuft kemana aja
dia sampai jam segini belum pulang itu yang ada dipikiranku aku takut dia
melakukan hal-hal yang aneh.
“Tadi malem kamu kemana aja sih
wi?”tanyaku
“bukan urusan mu”
“maaf wi kalau kamu menganggapku
salah tapi demi allah aku gak punya niat untuk merusak hubungan kalian, lagian
sms dari dia juga gak ada satupun yang aku balas, aku berharap kamu percaya
seandainya kamu gak percaya ya itu terserah kamu yang penting aku gak seperti
yang kamu kira”
“lucu mungkin kalau aku cemburu
dengan sahabatku sendiri, tapi ini perasaanku yang sebenarnya mungkin aku
terlalu mencintai doi sehingga aku beranggapan kalau ada cewek yang dekat
dengan doi aku anggap dia musuh”
“dengerin aku ya wi, aku gak
deket sama dia, dia dulu yang sms aku lagian aku juga gak balas smsnya”
“iya aku juga ngerti kok, kemarin
temennya si doi cerita kalau ternyata si doi itu belum bisa berubah bahkan dia
juga punya cewek lagi, sakit memang tapi lebih baik mengetahui terlambat dari
pada tidak mengetahuinya sama sekali, aku juga percaya kok kalau kamu itu gak
mungkin seperti itu, maafin aku ya”
“iya aku juga minta maaf ya”
“ngapain kamu minta maaf kan aku
yang salah, maaf ya”
“iya wi”
“nah gitu kan liatnya enak’ kata
si ayu
“cieee cieee...” sahut si undri
“aku seneng kalau kita
kompak”kata si eliza
“huust eliza!!, emang biasanya
kita gak kompak?”jawab si aninda
“kita selalu kompak dan bersama
karena kita best friend forever”jawabku
“eeh ada bu yayuk no”kata andri
Pelajaran pertamapun
dimulai......
Ya, senyum itu
terpancar dari wajah kami, seolah ada pelangi setelah hujan. Kekompakan,
kebahagiaan, kebersamaan, kesatuaan, rasa solidaritas itu mulai muncul lagi.
Sampai saat ini aku percaya ada hikmah dibalik musibah, allah tidak akan
memberikan ujian melebihi batas kemampuan umatnya, dan ujian yang allah berikan
akan menjadikan kita lebih kompak.
WE ARE BEST
FRIEND FOREVER