A. Balai Pustaka
Ciri-ciri sastra baru balai pustaka:
1.
Bertema adat istiadat dan kawin paksa
2.
Romantis
3.
Bersifat povinsialitis : bersifat kedaerahan
4.
Bentuknya : roman, cerpen, puisi, drama,
terjemahan.
Nama satrawan pada saat era ini
antara lain :
·
Muhammad Yamin :
ü
Indonesia Tumpah Darahku (kumpulan puisi)
ü
Tanah Air (kumpulan sajak/puisi)
ü
Gajah Mada (roman)
ü
Ken Arok dan Ken Dedes (drama)
ü
Kalau Dewi Tara Sudah Berkata (drama)
ü
Yunius Caesar (terjemahan)
·
Rustam Evendi :
ü
Percikan Permenungan (kumpulan sajak)
ü
Bebasari (drama bersajak)
ü
Air Mata Seni (roman)
·
Muhammad Kasim :
ü
Teman Duduk (kumpulan cerpen)
ü
Muda Teruna (roman)
ü
Si Samin (roman)
ü
Pangeran Hindi (terjemahan)
·
Suman Hasibuan (Suman Hs) :
ü
Kawan Bergelut (cerpen)
ü
Percobaan Setia (roman)
ü
Kasih tak Terlarai (roman)
ü
Mencari Pencuri Anak Perawan (roman)
ü
Kasih Tersesat (roman)
·
Merari Siregar :
ü
Azab dan Sengsara (roman)
ü
Si Jamil dan Si Johan (saduran)
·
Marah Rusli :
ü
Siti Nurbaya (roman)
ü
Anak dan Kemenakan (roman)
ü
Lahami (roman)
ü
Gadis yang Malang (terjemahan)
·
Nur Sultan Iskandar (beliau mendapat gelar raja
pengarang BP karena karyanya paling banyak):
ü
Hulu Balang Raja (roman)
ü
Katak Hendak Jadi Lembu (roman)
ü
Apa Dayaku Karena Aku Perempuan (roman)
ü
Karena Mentua (roman)
ü
Korban Karena percintaan (roman)
ü
Pengalaman Masa Kecil (roman)
ü
Abunawas (terjemahan)
ü
Si Bakhil (sadura)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar